Keindahan Alam Dieng : Bernyanyi Bersama Batu Pandang Ratapan Angin

Penulis : Yenny Natalya

115200085

Sumber : Batu Pandang Ratapan Angin di Dieng. (Instagram/@wildiayanuar)


Wisata Alam merupakan destinasi yang selalu menjadi primadona, khususnya bagi orang-orang dengan mobilitas di pertengahan kota yang suntuk akan hiruk pikuk padatnya perkotaan. Berlibur ke area yang lebih asri dan tenang dengan pemandangan indah serta kondisi alam terjaga menjadi sebuah pelarian yang mendorong adanya perkembangan wisata dengan konsep menyatu dengan alam.

Berlibur dengan mencari suasana alam selalu memberikan kesan tersendiri bagi setiap individu-nya, khususnya wisata ke area pegunungan dengan pemandangan apik, suguhan pemandangan dari ketinggian, sejuknya udara, dan hangatnya matahari, ditambah dengan lantunan alam yang menyelaraskan jiwa. Jika berbicara soal pegunungan indah, maka Dieng salah satu pegunungan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.

Dieng, sebuah pegunungan yang terletak di area kabupaten Wonosobo dengan trademark nya yaitu "The soul of Java" , sebuah destinasi wisata lokal yang menyajikan berbagai pemandangan seperti Bukit Sikunir, dan berbagai Telaga yang salah satu nya ialah Telaga Warna yang sudah menjadi primadona bagi para wisatawan. Namun satu destinasi yang tidak boleh terlewatkan jika mengunjungi kawasan Dieng ialah, Batu Pandang Ratapan Angin.

Batu Pandang Ratapan Angin merupakan dua buah batu besar yang berdampingan dan terletak diatas bukit sekitar Dieng Plateau Theatre, sebuah destinasi yang unik dan menyejukan, dengan ketinggian 2.100 mdpl di sebelah Selatan Telaga Warna,  lokasi ini menjadi lokasi strategis untuk menikmati keindahan telaga warna pengilon dengan latar hamparan lukisan alam yang sempurna.

Destinasi wisata ini tentunya tidak luput dengan berbagai cerita dan legenda dibalik nya. Konon cerita Batu Pandang Ratapan Angin ini merupakan lambang dari ketidaksetiaan seorang putri terhadap suaminya. Ia memiliki hubungan harmonis dengan suaminya dan dielu-elukan oleh rakyatnya. Namun tergoda akan ketampanan seorang pria dan menjalin hubungan gelap dengan pria tersebut. Pangeran mengetahui hal ini dan mereka bertiga bertengkar, hingga pangeran murka dan mengutuk mereka menjadi batu.

Penamaan dari Batu Pandang Ratapan Angin juga memiliki ceritanya tersendiri. Kondisi angin di area wisata tersebut cukup kencang, sehingga menyebabkan batu mengeluarkan suara seperti rintihan penyesalan. Oleh sebab itu kata “ratapan” diselipkan pada nama destinasi wisata ini.

Batu Pandang Ratapan Angin menjadi satu destinasi yang tidak boleh kamu lewatkan, kolaborasi antar keindahan alam dan legenda yang mengakar pada wisata ini tentu menjadi daya tarik tersendiri bukan? Kamu juga bisa mendengar suara nyanyian rintihan dari batu ini, yang pastinya tidak akan kamu temukan di tempat lain. Untuk masuk ke wisata ini, kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp.10.000,00 , sebuah nilai yang sangat setimpal dengan pengalaman yang akan kamu dapatkan.

Refrensi 

https://www.solopos.com/asale-batu-ratapan-angin-wanita-selingkuh-dikutuk-jadi-batu-1196460#:~:text=Terkait%20pemberian%20nama%20'Ratapan'%20pada,suara%20ratapan%20atau%20tangisan%20seseorang.

https://wisatadieng.net/batu-ratapan-angin/

https://diengplateau.com/obyek-wisata/batu-ratapan-angin/

Comments

Anonymous said…
Wah, unik banget yaa keindahan alam Indonesia
Anonymous said…
keren🤩 jadi pengen kesanaa
Unknown said…
Wah jadi pengen liburan kesana sama keluarga
Anonymous said…
Suasana disana beda sama jakarta, jadi kangen dulu tinggal disana
Anonymous said…
Wah, menarik nih buat dikunjungin! 😀
Sendy said…
Keren banget sumpah artikel nya