Penulis : Yenny Natalya
Wisata Alam merupakan destinasi
yang selalu menjadi primadona, khususnya bagi orang-orang dengan mobilitas di
pertengahan kota yang suntuk akan hiruk pikuk padatnya perkotaan. Berlibur ke
area yang lebih asri dan tenang dengan pemandangan indah serta kondisi alam
terjaga menjadi sebuah pelarian yang mendorong adanya perkembangan wisata
dengan konsep menyatu dengan alam.
Berlibur dengan mencari suasana
alam selalu memberikan kesan tersendiri bagi setiap individu-nya, khususnya
wisata ke area pegunungan dengan pemandangan apik, suguhan pemandangan dari
ketinggian, sejuknya udara, dan hangatnya matahari, ditambah dengan lantunan
alam yang menyelaraskan jiwa. Jika berbicara soal pegunungan indah, maka Dieng
salah satu pegunungan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.
Dieng, sebuah pegunungan yang
terletak di area kabupaten Wonosobo dengan trademark nya yaitu "The soul
of Java" , sebuah destinasi wisata lokal yang menyajikan berbagai pemandangan
seperti Bukit Sikunir, dan berbagai Telaga yang salah satu nya ialah Telaga
Warna yang sudah menjadi primadona bagi para wisatawan. Namun satu destinasi
yang tidak boleh terlewatkan jika mengunjungi kawasan Dieng ialah, Batu Pandang
Ratapan Angin.
Batu Pandang Ratapan Angin merupakan dua buah batu besar yang berdampingan dan
terletak diatas bukit sekitar Dieng Plateau Theatre, sebuah
destinasi yang unik dan menyejukan, dengan ketinggian 2.100 mdpl di sebelah
Selatan Telaga Warna, lokasi ini menjadi lokasi strategis untuk
menikmati keindahan telaga warna pengilon dengan latar hamparan lukisan alam
yang sempurna.
Destinasi wisata ini tentunya tidak luput
dengan berbagai cerita dan legenda dibalik nya. Konon cerita Batu Pandang Ratapan
Angin ini merupakan lambang dari ketidaksetiaan seorang putri terhadap suaminya. Ia memiliki hubungan harmonis dengan suaminya dan dielu-elukan oleh rakyatnya. Namun tergoda akan ketampanan seorang pria dan menjalin hubungan gelap dengan
pria tersebut. Pangeran mengetahui hal ini dan mereka bertiga bertengkar,
hingga pangeran murka dan mengutuk mereka menjadi batu.
Penamaan dari Batu Pandang Ratapan Angin juga
memiliki ceritanya tersendiri. Kondisi angin di area wisata tersebut cukup
kencang, sehingga menyebabkan batu mengeluarkan suara seperti rintihan
penyesalan. Oleh sebab itu kata “ratapan” diselipkan pada nama destinasi wisata
ini.
Batu Pandang Ratapan Angin menjadi satu
destinasi yang tidak boleh kamu lewatkan, kolaborasi antar keindahan alam dan
legenda yang mengakar pada wisata ini tentu menjadi daya tarik tersendiri
bukan? Kamu juga bisa mendengar suara nyanyian rintihan dari batu ini, yang
pastinya tidak akan kamu temukan di tempat lain. Untuk masuk ke wisata ini,
kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp.10.000,00 , sebuah nilai yang sangat
setimpal dengan pengalaman yang akan kamu dapatkan.
Comments